Minggu, 25 November 2012

Terima Kasih Guruku

Diposting oleh Unknown di 04.00 0 komentar

artikel hari guruTAHUKAH sobat kapan Hari Guru? Tanggal berapa ya? Betul banget, tuh. Hari Guru itu emang jatuh pada tanggal 25 November setiap tahunnya. Lebih tepatnya, Hari Guru itu disebut Hari PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). Nah, Hari PGRI itu bukan sekedar upacara di sekolah, aja. Hari PGRI juga mempunyai makna. Diantaranya, kita harus lebih patuh lagi, atau meminta maaf kepada guru. Jangan malah mengacuhkan guru! Apalagi kamu sudah membuat guru marah. Terus, kalau dimarahi, malah melawan. Kan, parah banget, tuh. Kita bisa di benci sama guru dan teman-teman juga.

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Sebab, guru memberikan segudang ilmunya kepada kita. Tetapi, dia tidak mengharapkan imbalan berupa apapun. Tahukah pembaca sekalian seberapa besarnya jasa guru? Banyangin, aja. Pasti banyak banget. Tapi, bagaimana kalau ada guru yang pemarah/killer? Eits, jangan berfikir guru itu jahat! Guru killer itu adalah guru yang peduli dan sayang kepada anak-anak muridnya. Ya, dong. Guru killer itu marah karena memperhatikan tingkah laku nakal kita. Jadi, guru killer adalah guru yang perhatian. Kok, malah dibenci?

”Hari PGRI adalah hari yang sangat penting bagi kita seorang murid,” kata salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum Unri, Universitas Riau, Sulaiman Fahrur Razi. ”Banyak banget orang yang melupakan jasa-jasa gurunya. Nah, di Hari PGRI inilah kita kembali mengingat apa yang telah guru berikan kepada kita,”sambung cowok yang berambut gondrong ini. Nah, itulah pendapatnya tetang Hari PGRI.

Pendapat cewek yang satu ini nggak jauh beda dengan pendapat Sulaiman tadi. “Menurut aku, Hari PGRI itu hari dimana siswa siswi mengingat jasa gurunya,” kata siswa SMAN 4 Pekanbaru, Ravika Dewi.

“Biasanyakan guru yang memberikan jasanya kepada kita. Maunya, sih, pada Hari PGRI itu kita memberikan hadiah kepada guru. Biar guru senang dan juga mengingat kita,” tambahnya lagi.

Pendapat mereka berdua emang nggak jauh beda, sih. Tapi, beda dengan Sulaiman, Ravika punya usul yang lumayan bagus. Ya, dong. Masa, guru aja yang memberi kepada murid. Kalau murid membalasnya, kan bagus banget. Pasti gurunya terkesan dan akan terus mengingat pemberian kita. Apalagi, guru-guru itu nggak prnah mengharapkan jasa berupa apapun.

Ada nggak, sih, teman-teman yang nggak mau memberi hadiah kepada gurunya? Kenapa, apa terlalu benci dengan gurunya? Padahal guru-guru telah banyak memberikan kita ilmu. Masa, gara-gara guru pemarah kalian jadi membencinya. Jangankan mengucapkan selamat Hari PGRI, menegur guru tersebut, aja nggak mau. Padahal, guru marah karena dia sayang kepada kalian. Nah, di Hari PGRI inilah mungkin timing yang tepat minta maaf kepada guru. Apalagi, dia kesal banget sama kamu. Kalau kamu nggak minta maaf, ntar, guru itu nggak ikhlas memberikan ilmu. Terus nggak ada gunanya dong. Jadi, Hari PGRI itu bukan hanya upacara, aja. Terima kasih guruku. Selamat hari guru.

Cinta Kasih Orang Tua Sepanjang Masa

Diposting oleh Unknown di 03.38 0 komentar
TANPA pamrih. Tanpa beban. Tanpa lelah. Semua diberikan dengan tulus dan ikhlas. Sepanjang waktu. Sepanjang masa. Tidak akan pernah hilang bahkan ditelan kematian. Selalu ada.
Seorang ibu membacakan tulisan yang dikirimkan oleh anak gadis tertuanya yang sedang sekolah di luar negeri di hadapan sekitar 30 orang ibu-ibu lainnya yang kebanyakan akan mengirimkan anak-anak mereka sekolah ke luar negeri pula. Saya pun hadir di sana sebagai seorang guru menulis yang akan mengajarkan anak-anak mereka untuk menulis dengan baik dan benar. Tulisan yang dibacakannya itu sangat indah namun sangat menyayat hati. Menyentuh sukma setiap orang yang hadir di sana dan membuat kami semua pun tidak kuasa untuk tidak membendung air mata. Kami semua menangis.
Di dalam tulisan itu diceritakan bagaimana dan apa yang sedang terjadi dan sedang dirasakan oleh seorang perempuan muda berusia 21 tahun, yang tinggal sendirian di luar negeri. Segala kepahitan, kegetiran, penderitaan, serta penyakitnya dicurahkan dalam tulisan itu. Sebagai anak tertua yang selalu merasa harus memberikan yang terbaik bagi orang tua dan adik-adiknya, merasa telah gagal. Menderita depresi akut sehingga kemudian menderita anoreksia yang sangat parah. Berat badannya pun terus menyusut hingga tinggal 36 kilogram saja. Ginjalnya pun kemudian harus dioperasi karena kemudian ditemukan batu ginjal di dalamnya. Sangat berat!!!
Perempuan muda ini sebetulnya sangat “spesial” di mata saya. Cantik dan sangat pintar. Semua nilainya di atas rata-rata. Sejak kecil, lho!!! Tulisan serta lukisannya pun sangat indah. Kepribadiannya juga sangat luar biasa. Mudah bergaul dan sangat ramah. Penuh dengan cinta yang siap diberikan kepada siapapun yang datang mendekat kepadanya. Bila kita melihat perempuan ini, kita akan merasa seperti melihat seorang malaikat. Sangat indah dan luar biasa. Namun ternyata, di balik semua itu, dia ternyata adalah seorang perempuan muda yang sangat rapuh. Seorang perempuan yang sedang kebingungan mencari identitas serta jati dirinya sendiri. Keinginannya untuk “menemukan” siapa diri dia yang sebenarnya, membuatnya hancur lebur. Memang perlu kejujuran dan proses yang tidak mudah untuk bisa menemukannya. Tetapi, saya yakin sekali, dia pasti bisa. Bisa!!!
Sebetulnya yang ingin saya ceritakan di sini justru bukan soal perempuan muda itu, tetapi justru soal cinta kasih dan sayang sang ibu. Seorang ibu yang berani berterus-terang mengungkapkan apa yang telah terjadi kepada anaknya dan membaginya dengan yang lain agar tidak dialami oleh ibu-ibu yang lain. Butuh nyali untuk bisa menceritakan apa yang seringkali dianggap orang sebagai sebuah “keburukan” dan “kegagalan” seorang ibu. Butuh juga jiwa yang besar untuk mau mengakui kesalahan dan menerima semuanya ini dengan hati yang terbuka dan lapang dada. Sementara di luar sana, berapa banyak orang tua yang malu, menolak, atau menutupi kesalahan atau perbuatan buruk yang dilakukan oleh anaknya sehingga masalahnya tidak pernah selesai dan justru akan terus berlarut-larut?! Kejujuran memang sangat mahal harganya, ya! Pembenaran dan alasan selalu ada.
Banyak sekali kasus terjadi di mana seorang anak kemudian menjadi di luar kendali ataupun di luar harapan orang tua. Mereka menjadi orang yang “berbeda” dan seringkali membuat pusing orang tua. Tak jarang orang tua kemudian berkata, “Saya sudah memberikan semuanya untuk kalian, tetapi apa yang telah kalian berikan sebagai balas budi?”. Apa ini akan menyelesaikan masalah? Mungkin bisa untuk waktu yang sesaat tetapi pernahkah terpikir apa yang akan terjadi bila kemudian kita sebagai orang tua telah meninggalkan dunia? Akankah mereka bisa tetap menerima semua ini?
Secara tidak sadar sebetulnya justru orang tualah yang menjadi penyebab terjadinya “bencana”. Niatnya, sih, baik, tetapi seringkali justru berakhir berantakan. Contohnya saja dengan memberikan anak les ini, les itu. Les piano, les menggambar, les berenang, dan masih banyak lagi. Tetapi, apakah sebetulnya itu yang anak kita inginkan? Belum tentu, kan? Apalagi kalau kemudian tempat lesnya, biarpun mahal, bisa saya bilang, asal mengajar saja. Saya sering menemukan sekolah menggambar dan melukis yang menuntut muridnya untuk menggambar persis seperti yang diajarkan oleh gurunya. Gunung itu harus begini, pohon itu harus hijau, awan itu harus putih, sementara imajinasi anak sendiri dimatikan. Otak kirinya yang terus dipaksakan untuk bekerja, dan fungsi otak kanannya justru malah dimatikan. Apa yang terjadi? Stress!!! Stress ini kemudian menumpuk karena anak kecil sulit untuk mengekspresikannya, terutama bila orang tua tidak mau berusaha untuk mengoreknya lebih dalam lagi. Saat mereka menginjak remaja dan dewasa, terjadilah penumpukan yang sangat luar biasa dan pada akhirnya meledak tidak karuan. Lantas kemudian, kalau sudah terjadi kekacauan, anak lagi yang disalahkan. Lalu, kapan anak ini akan sembuh dan terbebas dari segala penderitaannya?
Perilaku seksual adalah bukti yang paling nyata dari efek psikologis yang ditimbulkan setelah apa yang terjadi dan dengan penumpukan stress seperti itu. Banyak sekali orang yang berperilaku seksual menyimpang diakibatkan oleh faktor psikologis. Lingkungan juga menjadi faktor pendukung utamanya. Tidak harus yang menyimpanglah, ya, yang secara medis sajalah. Impotensi!!! Frigid!!! Apa penyebab yang paling utamanya?! Stress!!! Psikologis!!! Biarpun banyak juga yang karena faktor kesehatan, tetapi jauh lebih besar penderita impotensi adalah akibat stress dan masalah kejiwaan. Apa kita rela anak kita menderita seperti itu?
Tidak salah bila sebagai orang tua kita memiliki banyak sekali harapan dan cita-cita, tetapi janganlah kita memaksakan anak-anak kita itu untuk menjadi “kita”. Biarkanlah mereka menjadi diri mereka sendiri. Mereka bukan milik kita. Mereka hanyalah titipan dari Sang Ilahi. Adalah kewajiban kita untuk memberi tetapi bukanlah hak kita untuk menuntut. Anak adalah anak. Kita adalah kita. Menurut saya, hanya dengan menemukan siapa diri mereka yang sebenarnyalah mereka bisa menjadi bisa lebih kenal dan lebih dekat dengan Sang Pencipta. Bukan oleh kita, tetapi oleh diri mereka sendiri.
Cinta kasih orang tua adalah sepanjang masa. Sudah sepatutnya juga dikenang sepanjang masa. Memberikan kebahagiaan tersendiri bagi seorang anak dan generasi berikutnya. Adalah warisan yang jauh lebih besar nilainya dibandingkan dengan harta yang berlimpah, tumpukan berlian, tanah dan rumah yang tersebar di mana-mana. Ketulusan dan keikhlasan hati dan rasa terhadap cinta yang sesunguhnya tidak pernah bisa ditukar dan dinilai dengan apapun juga. Jadilah orang tua yang penuh dengan cinta dan kasih sayang, ya!!!

Rabu, 14 November 2012

Tenaga Kincir Angin

Diposting oleh Unknown di 20.33 2 komentar
Energi angin menjadi alternatif sebagai energi pengganti bahan bakar fosil, yang disediakan alam secara gratis. Energi angin tersedia dalam jumlah tidak terbatas, selama bumi masih memiliki cadangan udara. Energi tersebut dihasilkan oleh angin yang menggerakkan kincir angin ukuran raksasa. Biasanya kincir angin sebagai penghasil energi diletakkan pada wilayah tertentu dengan tingkat intensitas angin yang tinggi.
Untuk menggerakan blade / baling-baling agar bisa berputar, harus memiliki kecepatan angin 2 meter/detik dan untuk menghasilkan listrik yang stabil sesuai kapasitas generatornya rata-rata 6 s/d 10 meter/detik. Pembangkit ini bisa digunakan untuk skala kecil, menengah dan besar karena arus yang dihasilkan dalam 1 jam lebih besar serta membutuhkan investasi yang lebih murah, daerah yang cocok digunakan pembangkit ini adalah daerah pantai, pesisir, pegunungan.

Awal mula kincir angin digunakan pada zaman babilonia untuk penggilingan padi, penggunaan teknologi modern dimulai sekitar tahun 1930, diperkirakan ada sekitar 600.000 buah kincir angin untuk berbagai keperluan. Saat ini kapasitas daya yang dihasilkan kincir angin skala industri antara 1 – 4 mw.
Prinsip kerja Turbin Angin adalah mengubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik putaran poros. Energi mekanik poros biasanya dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik menggunakan suatu generator. Energi listrik sifatnya sangat fleksibel. Energi ini dapat digunakan untuk penerangan, menggerakkan mesin-mesin industri, transportasi, dan masih banyak lagi.
Perangkat pembangkit dari angin juga jauh lebih murah dibandingkan perangkat pembangkit dari energi matahari. Padahal jumlah energi yang dihasilkan oleh 1.000 buah sel fotovoltaik relatif setara dengan belasan kincir angin. Bahkan sejumlah sistem kincir angin yang dipasang di Denmark bahkan menghasilkan energi hingga 3.000 megawatt atau sekitar 20 persen kebutuhan energi di seluruh Eropa.

Kini, Eropa menghasilkan energi angin dengan jumlah energi sekitar 35.000 megawatt atau setara dengan tiga puluh lima pembangkit listrik tenaga batu bara (National Geographic, Agustus 2005: 65). Hal ini jelas menjadi sebuah keuntungan besar bagi masyarakat luas. Karena keuntungannya yang sedemikian besar, maka beberapa negara, di wilayah Eropa dan Amerika Serikat, menggunakan teknologi ini.
Potensi energi angin untuk kebutuhan energi masa depan sangat menjanjikan. Ketika sel fotovoltaik tidak mendapatkan sinar matahari, maka pasokan listrik akan terhambat, sedangkan kincir angin relatif stabil pada semua cuaca karena tidak membutuhkan sinar matahari untuk menghasilkan energi. Hal itu membuat kincir angin unggul satu langkah di depan sel fotovoltaik dalam menghasilkan energi.
Para ilmuwan di Eropa dan Amerika Serikat menaruh harapan besar kepada sumber energi angin sebagai sebuah cara menghadapi krisis energi di masa depan. Namun demikian tidak semua masyarakat setuju dengan kincir angin sebagai sebuah penghasil energi alternatif, ukuran kincir yang terlalu besar dan suara desing yang berisik membuat masyarakat di sekitar proyek kincir angin cenderung menolaknya, padahal banyak sisi positif yang dapat dipetik dari pemanfaatan energi ini.

Jika kita bisa membuat simulasi numerik aliran udara melintasi turbin angin dengan rancangan tertentu misalnya aerofoil, jumlah blade (bilah), panjang chord, diameter dan lain sebagainya, maka dengan menentukan kecepatan aliran udara di depan dan belakang turbin akan dapat ditentukan berapa Thrust yang dihasilkan dan Daya Angin yang berhasil diserap Turbin Angin. Thrust bersifat merugikan karena thrust yang mendorong menara penyangga turbin, semakin besar trhust, maka menara penyangga juga harus kuat, sehingga biaya pembuatannya akan mahal.
Semakin besar Daya (Power) yang diserap oleh turbin, maka efisiensi konversi energi turbin akan semakin besar, artinya turbin yang dirancang sangat menguntungkan.
Cara Kerja Kincir Angin
Cara kincir angin bekerja sangat sederhana yaitu:
Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak
bilah kincir angin akan memutar poros didalam nacelle
Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox kecepatan perputaran poros ditingkatakan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox
gearbox dihubungkan ke generator. generator merubah energi mekanik menjadi energi listrik
dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan tegangannya kemudian baru didistribusikan ke konsumen
Merancang Generator Angin Skala Kecil
Generator bekerja dengan menggunakan prinsip magnetic induction dan bekerja dengan prinsip left-hand rule , yaitu:
1. Thumb Finger determine the direction of motion of inductor
2. Fore Finger determine the direction of flux
3. Other Finger determine the direction of current flow
Generator diklasifikasikan menjadi 2:
1. Generator AC
2. Generator DC
Untuk membuat generator dengan tenaga angin sebagai sumber energinya. Prinsipnya sederhana, 3 bilah kincir angin dibuat dengan sudut 120 derajat satu sama lain dan kemiringan kurang lebih 12.75 derajat. Di titik pangkalnya, dipasang poros generator yang kemudian terhubung dengan slip rings, stator, sikat, komutator, dan armature.
Angin yang berhembus akan memutar kincir sehingga poros akan ikut berputar dan menyebabkan garis-garis fluks terpotong dan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan ini menyebabkan arus mengalir. Namun,tegangan yang dihasilkan adalah tegangan AC, sehingga dibutuhkan komutator untuk membuat arus yang mengalir adalah arus searah. Besarnya daya yang dihasilkan sangat tergantung dari kecepatan putaran kincir, yang artinya sangat tergantung dari kecepatan hembusan angin.

RADEN GATOTKACA

Diposting oleh Unknown di 20.23 0 komentar

Raden GatotkacaRaden Gatotkaca adalah putera Raden Wrekudara yang kedua. Ibunya seorang putri raksasa bernama Dewi Arimbi di Pringgandani. Waktu dilahirkan Gatotkaca berupa raksasa, karena sangat saktinya tidak ada senjata yang dapat memotong tali pusatnya. Kemudian tali pusat itu dapat juga dipotong dengan senjata Karna yang bernama Kunta, tetapi sarung senjata itu masuk ke dalam perut Gatotkaca, dan menambah lagi kesaktiannya.
Dengan kehendak dewa-dewa, bayi Gatotkaca itu dimasak seperti bubur dan diisi dengan segala kesaktian; karena. itu Raden Gatotkaca berurat kawat, bertulang besi, berdarah gala-gala, dapat terbang di awan dan duduk di atas awan yang melintang. Kecepatan Gatotkaca pada waktu terbang di awan bagai kilat dan liar bagai halilintar. Kesaktiannya dalam perang, dapat mencabut leher. musuhnya dengan digunakan pada saat yang penting. Gatotkaca diangkat jadi raja di Pringgadani dan ia disebut kesatria di Pringgadani, karena pemerintahan negara dikuasai oleh keturunan dari pihak perempuan. Dalam perang Baratayudha Gatotkaca tewas oleh senjata Kunta yang ditujukan kepada Gatotkaca. Ketika Gatotkaca bersembunyi dalam awan. Gatotkaca jatuh dari angkasa dan mengenai kereta kendaraan Karna hingga hancur lebur. Gatotkaca beristerikan saudara misan, bernama Dewi Pregiwa, puteri Raden Arjuna.

Dalam riwayat, Gatotkaca mati masih sangat muda, hingga sangat disesali oleh sekalian keluarganya.
Menurut kata dalang waktu Raden Gatotkaca akan mengawan, diucapkan seperti berikut :
Tersebutlah, pakaian Raden Gatotkaca yang juga disebut kesatria di Pringgadani: Berjamang mas bersinar-sinar tiga susun, bersunting mas berbentuk bunga kenanga dikarangkan berupa surengpati. (Surengpati berarti berani pada ajalnya. Sunting serupa ini juga dipakai untuk seorang murid waktu menerima ilmu dari gurunya bagi ilmu kematian, untuk lambang bah.wa orang yang menerima ilmu itu takkan takut pada kematiannya). Bergelung (sanggul) bentuk supit urang tersangga oleh praba, berkancing sanggul mas tua bentuk garuda membelakang dan bertali ulur-ulur bentuk naga terukir, berpontoh nagaraja, bergelang kana (gelang empat segi). Berkain (kampuh) sutera jingga, dibatik dengan lukisan seisi hutan, berikat-pinggang cindai hijau, becelana cindai biru, berkeroncong suasa bentuk nagaraja, uncal diberi emas anting.

Diceritakan, Raden Gatotkaca waktu akan berjalan ia berterumpah Padakacarma, yang membuatnya dapat terbang tanpa sayap. Bersongkok Basunanda, walaupun pada waktu panas terik takkan kena panas, bila hujan tak kena air hujan. Diceritakan Raden Gatotkaca menyingsingkan kain bertaliwanda, ialah kain itu dibelitkan pada badan bagian belakang Raden Gatotkaca segera menepuk bahu dan menolakkan kakinya kebumi, terasa bumi itu mengeram di bawah kakinya. Mengawanlah ia keangkasa.
Wayang itu diujudkan sebagai terbang, ialah dijalan kain, dari kanan ke kiri, dibagian kelir atas beberapa kali lalu dicacakkan, ibarat berhenti di atas awan, dan dalang bercerita pula, Tersebutlah Raden Gatotkaca telah mengawan, setiba di angkasa terasa sebagai menginjak daratan, menyelam di awan biru, mengisah awan di hadapannya dan tertutuplah oleh awan di belakangnya, samar samar tertampak ia di pandangan orang. Sinar pakaian Gatotkaca yang kena sinar matahari sebagai kilat memburunya. Maka berhentilah kesatria Pringgadani di awan melintang, menghadap pada awan yang lain dengan melihat ke kanan dan ke kiri. Setelah hening pemandangan Gatotkaca, turunlah ia dari angkasa menuju ke bumi,
Adipati Karna waktu perang Baratayudha berperang tanding melawan Gatotkaca. Karna melepaskan senjata kunta Wijayadanu, kenalah Gatotkaca dengan senjata itu pada pusatnya. Setelah Gatotkaca kena panah itu jatuhlah Gatotkaca dari angkasa,, menjatuhi kereta kendaraan Karna, hingga hancur lebur kereta itu.
Tersebut dalam cerita, Raden Gatotkaca seorang kesatria yang tak pernah bersolek, hanya berpakaian bersahaja, jauh dari pada wanita. Tetapi setelah Gatotkaca melihat puteri Raden Arjuna, Dewi Pregiwa, waktu diiring oleh Raden Angkawijaya, Raden Gatotkaca jatuh hati lantaran melihat puteri itu berhias serba bersahaja. Berubah tingkah Raden. Gatotkaca ini diketahui oleh ibunya (Dewi Arimbi) dengan sukacita dan menuruti segala permintaan Raden Gatotkaca. Kemudian puteri ini diperisteri Raden Gatotkaca.

R. A. Kartini

Diposting oleh Unknown di 20.17 0 komentar

“Hidup itu akan indah dan berbahagia apabila dalam kegelapan kita melihat cahaya terang”
sepotong kalimat yang diucapkan R.A Kartini semasa hidupnya ini mampu memberikan arti dan spirit tersendiri dalam perjuangan meraih persamaan dan kesetaraan gender atau disebut juga emansipasi.
Siapa yang tidak kenal dengan R.A Kartini. Wanita kelahiran 21 April 1879 ini merupakan
perintis perubahan bagi kaum wanita. Ia lahir dari keluarga bangsawan yang berpikiran maju dan sosoknya yang cekatan, lincah, pintar, suka belajar dan haus akan ilmu pengetahuan. Saat usia 7 tahun, ia bersekolah di Sekolah Kelas Dua Belanda. Selain belajar di sekolah, ia juga kerap memperoleh pelajaran Bahasa Jawa, memasak, menjahit, mengurus Rumah Tangga dan pelajaran agama di rumahnya. Keluarganya sangat mengedepankan pendidikan. Sebagai seorang gadis kecil yang lincah ia hanya berpikir mengenai sekolah dan bermain. Hingga suatu hari seorang teman Belanda-nya bertanya mengenai cita-cita Kartini setelah tamat sekolah. Ia mulai memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut sampai akhirnya ia memikirkan untuk mengubah nasib kaum wanita di kemudian hari. Usia 12 tahun, setelah tamat sekolah dasar, Kartini menjalani masa pingitan. Hidupnya berubah, ia kesepian dan tidak boleh melanjutkan pendidikan. Hidupnya ibarat burung dalam sangkar emas. Keluarganya yang memegang teguh
adat lama, tidak menyetujui keinginan Kartini yang menghendaki perubahan. Kartini hanya bisa mencurahkan cita-cita perjuangannya dalam bentuk surat. Ia rajin menulis surat kepada temantemannya di Belanda. Isinya mengandung cita-cita yang luhur, terutama untuk mengangkat derajat wanita Indonesia. Berkat surat-surat ini, tahun 1903 didirikan Sekolah Kartini Pertama di Semarang. Dan di usia 25 tahun, R.A Kartini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
Perjuangan R.A Kartini tidak serta merta didapatkan begitu saja, butuh proses dan perjalanan panjang dalam menapakinya. Ketidaksetujuan keluarga ditambah celaan sebagai penentang adat dan tradisi datang selama proses menuju perubahan. Namun R.A Kartini tidak berhenti, ia tetap dengan pendiriannya untuk melawan kebiasaan atau adat yang kuno dan kolot. Ia ingin agar wanita Indonesia setara dengan pria, memiliki hak bukan hanya kewajiban dan juga bisa sejajar dengan wanita-wanita dari Negara lain.
Penjabaran di atas hanya sepenggal dari kisah panjang R.A Kartini semasa hidupnya yang
dikutip dari sebuah buku berjudul R.A Kartini Riwayat dan Perjuangannya. Buku setebal 65 halaman ini mampu menghipnotis pembaca untuk merasakan penasaran akan kisah-kisah R.A Kartini karena penyajiannya yang teratur dan sistematis dimulai dari masa kanak-kanak, masa muda, masa dewasa, perjuangan R.A Kartini dalam mencapai emansipasi wanita, perjuangan dalam bidang pendidikan, dan saat-saat terakhir hingga kemajuan wanita Indonesia sesudah R.A Kartini wafat. Selain itu, disertakan pula gambar yang walaupun hanya sedikit, namun cukup untuk menggambarkan sosok R.A Kartini dan kehidupan pada saat itu. Bahasa yang dipakai mudah dimengerti dan tepat sasaran sehingga cocok untuk dibaca oleh semua kalangan baik tua maupun muda. Karena memang buku ini tidak terlalu tebal, maka dapat dibaca pada waktu luang dan bisa dibawa kemana-mana. Selain itu, di akhir halaman terdapat rangkuman dari isi buku sehingga lebih membantu proses pemahaman jalan cerita dari buku ini.
Bagi para mahasiswa, buku ini cocok untuk menambah referensi bacaan bermutu karena selain kita bisa lebih mengenal dekat sosok R.A Kartini, kita juga bisa mengetahui bagaimana sulitnya perjuangan R.A Kartini saat itu dan sudah seharusnya kita bangga memiliki seorang tokoh seperti R.A Kartini.
 

Tugas Blog Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting